Jumat, 13 Januari 2012

Presiden: Tidak Perlu Kabupaten/Kota Berlomba Memiliki Universitas


Pacitan (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membangun sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unggulan di kampung halamannya, Pacitan, Jawa Timur, dan menilai tidak perlu seluruh kabupaten dan kota berlomba mendirikan universitas.
"Saya mendukung Kemendikbud untuk mendirikan sebuah SMK Unggulan, itu khas dan unik serta lulusannya mudah diserap (pasar tenaga kerja)," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutannya sebelum mendengarkan pemaparan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tentang pembangunan di Jawa Timur dan Pacitan pada khususnya, di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jumat pagi.
Menurut Presiden, sekolah yang paling diperlukan Pacitan adalah "community college". "Dalam beberapa hal tertentu community college lebih tepat," katanya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa banyak kabupaten/kota yang ingin memiliki perguruan tinggi/universitas. Ia menilai tidak perlu kabupaten/kota berlomba mendirikan universitas.
Presiden menjelaskan bahwa pembangunan universitas tanpa perencanaan yang matang dan baik justru dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak dapat segera diserap pasar.
Dalam beberapa pekan terakhir SMK sedang naik daun di Indonesia seiring dengan keberhasilan beberapa siswa SMK merakit mobil nasional yang kemudian menjadi pilihan sejumlah pemerintah daerah.
Sebelum mendengarkan paparan Gubernur Jawa Timur, Presiden Yudhoyono terlebih dahulu meninjau Gelanggang Olahraga (GOR) dan stadion Pacitan, di jalan Jaksa Agung Suprapto.
Di hari kedua kunjungan kerjanya di Pacitan, Presiden Yudhoyono dengan didampingi Ani Yudhoyono, dijadwalkan mengunjungi Rumah Ketahanan Pangan Keluarga Lestari di Kecamatan Kebon Agung, Pacitan.
Kunjungan kerja di kampung halaman Presiden itu merupakan rangkaian dari kunjungan kerja Presiden selama empat hari ke Provinsi Jawa Timur, 11-14 Januari. Di hari pertama kunjungan kerjanya, Presiden membuka Muktamar XI Jam`iyyah Ahlith Thariqah Al Mubarakah An Nadliyah di Malang sebelmu kemudian menuju Madiun dan Pacitan di hari kedua dan ketiga.
Turut mendampingi Presiden antara lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menpora Andi Malarangeng, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan sejumlah staf khusus presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar